Mengenal Best Practice
BEST PRACTICE GURU
EFEKTIFITAS TRY
OUT ONLINE
UNTUK MEMBANGUN KEMANDIRIAN MENTAL
DALAM MENGHADAPI UN BAHASA INGGRIS
SISWA KELAS IX/D SMPN 42 SEMARANG
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Ketika seorang guru menanamkan kepada
murid-muridnya untuk selalu menerima satu jawaban benar dari suatu
permasalahan, maka mereka tidak akan siap menerima perbedaan. Mereka cenderung
akan bersikap tidak berani tampil beda. Padahal ketika terjun ke masyarakat,
permasalahan-permasalahan seperti ini akan mengemuka. Dalam masyarakat yang
heterogen, seorang yang tidak memiliki karakter yang mantap akan terombang-ambing.
Mereka akan cenderung ikut-ikutan dan tidak memiliki pendirian. Hal itulah
salah satu yang terjadi ketika siswa mengerjakan soal Ujian Nasional. Doktrin
bahwa ujian hanya menerima satu jawaban yang benar pada pilihan ganda agaknya
kontradiktif dengan makna obyektifitas ujian itu sendiri dan membawa dampak
yang cukup signifikan terhadap pola pikir siswa dan guru. Padahal kalau kita
bisa menanamkan kebiasaan tampil beda dan berpikir kritis, kita berharap pada
gilirannya nanti karakter itu mampu mendorong siswa tidak hanya untuk tampil
beda tetapi juga berani menerima kritik dan perbedaan. Untuk menanamkan
karakter tersebut, Guru harus banyak membaca dan mengikuti perkembangan
kekinian. Selebihnya, mereka harus mampu manjadi model bagi murid-muridnya sebagai
pribadi yang kritis dan berkarakter kuat di tengah-tengah pesatnya arus
informasi dan teknologi komunikasi sesuai era globalisasi. Mau tidak mau adalah
biarlah guru dan siswa terlibat dalam wahana pembelajaran berbasis IT dengan
kontrol kuat untuk mencapai paling sedikit tiga tujuan penting: prestasi
akademis, pembangunan karakter, dan pengembangan keterampilan sosial. Prestasi
akademis lestari tahunan pada suatu sekolah dengan mudah bisa diamati dari
tingkat keberhasilan Proses dan hasil Ujian Nasional sesuai dengan apa yang
diamanatkan pada SKL. Sebagaimana kita ketahui bahwa agenda tahunan Ujian
Nasional telah membuat guru senantiasa menyiapkan banyak hal seperti pendekatan
psikologis dan religius kepada siswanya agar siswa memiliki kesiapan mental.
Persiapan mental dengan cara penambahan materi, pendalaman, paper-based try
out secara terus menerus akan membuat siswa cepat bosan, jenuh, dan bahkan
tertekan. Di sisi lain faktor kiatnya lembaga bimbingan ternyata ikut
menentukan pola belajar siswa menjadi dependen. Faktor kejiwaan siswa yang
tertekan menjadikannya begitu rentan terpengaruh dengan informasi bocoran soal
UN.
Oleh karenanya, banyak hal yang bisa dilakukan
oleh seorang guru untuk bisa merubah paradigma pendidikan di atas. Agar dapat
membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, maka
proses pembelajaran dalam rangka melaksanakan kurikulum pada suatu lembaga
pendidikan oleh guru kepada siswa harus menjadi suatu kegiatan yang bermutu dan
berkarakter sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu ingin merubah perilaku,
intelektual dan moral maupun sosial agar bisa mandiri dalam kehidupan di
masyarakat. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut siswa berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran.
Lingkungan belajar yang diatur oleh guru, meliputi: tujuan pembelajaran, bahan
pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
Disinilah, perlunya peran media sebagai wahana untuk menunjang efektifitas dan
efisiensi evaluasi atau alat ukur yang akan diterapkan oleh guru agar penilaian
dan hasil belajar bisa lebih efektif dan efisien.
Merujuk pada latar belakang di atas, pada
kesempatan ini sudilah kiranya bagi kami, penulis yang notabene adalah pengajar
di SMP Negeri 42 Semarang untuk berbagi pengalaman terbaiknya berupa karya
tulis dan presentasi ilmiah dengan judul, “Efektifitas Try Out Online Untuk
Membangun Kemandirian Mental Dalam Menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris Siswa
Kelas IX/D SMP Negeri 42 Semarang”.
B. B Perumusan
Masalah.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan baik bagi guru dan terutama bagi
siswa, maka dirumuskanlah tiga permasalahan dalam tulisan ini, yaitu
diantaranya sebagai berikut:
1.
Apakah Try Out Online efektif mampu membangun kepercayaan diri siswa kelas IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris?
2.
Apakah Try
Out Online efektif mampu membangun mental jujur siswa kelas IX D dalam
menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris?
3. Seberapa jauh efektifitas Try Out Online dalam peningkatan nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris?
C. . C Tujuan
Oleh karena itu dalam best practice kali ini, tujuan
ditulisnya karya ilmiah yang berjudul “Efektifitas Try Out Online Untuk
Membangun Kemandirian Mental Dalam Menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris SISWA
KELAS IX D DI SMP NEGERI 42 SMEARANG” ini bertujuan untuk:
1.
Untuk
mengetahui apakah Try Out Online
benar-benar mampu membangun kepercayaan diri SISWA KELAS IX D dalam
menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris.
2.
Untuk
mengetahui apakah Try Out Online benar-benar mampu membangun mental jujur SISWA
KELAS IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris.
3.
Seberapa jauh peran Try Out Online dalam peningkatan nilai Ujian Nasional
Bahasa Inggris.
D.
Manfaat
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada
tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat ini. Di samping membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Banyaknya ragam strategi dan pendekatan pembelajaran yang ada selama ini
belum adaptive dengan keadaan zaman sekarang sehingga hendaknya media dan alat
ukur dalam mengevaluasi juga dituntut lebih inovatif dan lestari. Seperti
instumen berupa Try out online yang telah dikembangkan penulis ini ternyata
dengan mudah dapat diaplikasikan oleh semua guru di semua dan jenjang sekolah
di semua mata pelajaran. Try out online ternyata telah memberi manfaat yang
banyak terutama bagi siswa dan guru seperti:
1.
mampu menciptakan
suasana ujian yang menyenangkan.
2.
mampu meningkatkan
hasil belajar siswa, dan
3.
mencapai taraf
ketuntasan belajar berupa nilai di atas KKM.
BAB. II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Try
Out Online
Try out online adalah
tahapan gladi bersih menjelang pelaksanaan UN yang sesungguhnya dengan menggunakan piranti komputer atau
smartphone. Kegiatan tes uji coba kemampuan peserta didik atau yang lebih
dikenal dengan istilah try out online
diselenggarakan oleh tim Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Ujian try out online pada hakikatnya merupakan
evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan sebelum
menghadapi ujian nasional (UN).
Try out digunakan
untuk menguji kesiapan siswa dalam menghadapi
UN. Hasil try out online dapat
digunakan siswa untuk mengetahui materi apa yang sudah dikuasai dan yang belum
dikuasai. Dari hasil tersebut diharapkan siswa mampu mengejar ketertinggalan
terhadap materi yang belum dikuasai.
Soal
tryout online diambil dari materi kelas 7, 8, dan 9. Namun persentasenya
berbeda, yaitu: untuk materi kelas 7 hanya diambil sebanyak 20 %, kelas 8
sebanyak 30 %, dan dari kelas 9 diambil sebanyak 50 % (yang sudah terangkum
dalam “SKL”). Meski penyusunan soal diambil dari materi pelajaran kelas VII
sampai dengan IX , tidak menutup kemungkinan ada hal-hal baru yang belum pernah
diajarkan oleh guru. Oleh karena itu perlu dilaksanakan try out online tahapan
berikutnya. (Wijaya kusuma, Kompasiana
: Try Out UN diakses dari www.try out UN.htm pada 04 September 2014.)
B.
Pengertian
Kemandirian Mental
Kemandirian merupakan isu
psikososial yang muncul secara terus menerus dalam seluruh siklus kehidupan
individu (Steinberg, 2002). Isu ini muncul di setiap situasi yang menuntut
individu untuk mengandalkan dan bergantung kepada dirinya sendiri, seperti di saat baru memasuki perguruan
tinggi di luar kota, diterima bekerja di
suatu perusahaan, memiliki pasangan, ataupun sedang memiliki masalah dengan
teman. Kemandirian yang dimiliki individu akan membantunya siap menghadapi setiap situasi dan persoalan yang ada.
Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan dan
mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya serta untuk menjalin hubungan yang suportif dengan orang lain
(Steinberg, 2002). Menurut Shaffer
(2002), kemandirian sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dan
menjadikan dirinya sumber kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada
orang lain. Beberapa ahli menyatakan bahwa untuk mencapai kemandirian berarti
membebaskan diri dari ikatan orang tua agar dapat mengembangkan identitas dirinya.
Berdasarkan definisi-definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kemandirian adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan
pertimbangan sendiri dan untuk bertanggung
jawab atas tindakan tersebut, kemampuan untuk membuat keputusan dan mengatur
hidupnya sendiri tanpa ketergantungan berlebihan dengan orang tua, serta
kemampuan untuk tetap menjaga hubungan yang suportif dengan orang lain.
C.
HUBUNGAN TRY
OUT ONLINE TERHADAP KEMANDIRIAN MENTAL SISWA MENGHADAPI UN
Secara sederhana, try out online adalah bentuk ujian sebagai uji coba yang diberikan pada
siswa dengan memanfaatkan
komputer atau smartphone . Soal try
out disusun oleh pihak dinas pendidikan berdasarkan skl dan kisi-kisi ujian
nasional. Namun demikian, soal-soal ujian TO tidak dapat dipastikan apakah sama
atau tidak dengan soal-soal ujian nasional yang akan dihadapi siswa.
Try out ujian nasional yang
diberikan kepada siswa sangat penting artinya bagi semua pihak yang terkait
dengan ujian nasional. Bermanfaat untuk siswa sendiri, guru mata pelajaran,
pimpinan sekolah maupun orang tua siswa. Tujuannya untuk mempersipakan UN
dengan baik agar diperoleh hasil yang optimal.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A.
Hambatan
yang dihadapi.
Penulis selalu mengadakan evaluasi dan analisis terhadap setiap kreativitas
pembelajaran di kelas. Penulis menemukan bahwa untuk penerapan pembelajaran dan
test online yang telah dilakukan beberapa kali, ternyata ada satu atau dua
aktifitas yang mengalami hambatan kinerja baik secara kebetulan maupun yang
direncanakan. Hambatan-hambatan utama itu adalah:
1.
Tidak sedikit waktu
diluar kelas yang dibutuhkan seorang guru agar segala persiapan sebelum
diberlakukanya jadwal try out online di dalam kelas.
2.
Tidak semua siswa memiliki
Hand Phone.
3.
Sebagian Siswa tidak
memiliki Kuota internet.
4.
Keterampilan IT yang
tidak merata pada setiap siswa menyebabkan kesalahan klik atau tidak
mengindahkan prosedur pengoperasian secara benar sehingga banyak terjadi
pengulangan dari awal.
B.
Pemecahan
Masalah
Terdapat tiga macam modalitas belajar yang digunakan oleh seseorang dalam
pembelajaran, yaitu pemrosesan informasi, dan komunikasi (DePorter, dkk, 2000)
sehingga hambatan-hambatan yang tersebut di atas dapat diminimalisir maka
efektifitas try out online harus mengakomodir beberapa kebutuhan guru dan
siswa, yaitu :
1.
Rancangan
atau setting waktu, peserta dan tempat try out online.
Rancangan Try-Out yang meliputi tempat, waktu atau jadwal, jumlah siswa
serta kondisi atau latar belakang siswa di kelas itu, menyesuaikan dengan isi
dari SK mengajar semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ini yaitu bahwa
penulis adalah guru yang diberi amanat untuk mengajar di kelas IX D-F. Maka
dipilihlah KELAS IX D-F di SMP Negeri 42 Semarang sebagai sampel tempat
berlangsungnya Try out 1, dan 2 secara online. KBM Semester ganjil tahun
pelajaran 2019/2020 telah dimulai sejak pertengahan bulan Juli, dipilhlah
tanggal 22 Juli sampai 22 November 2019 pada jam-jam mengajar di kelas IX D-F
yaitu hari Senin jam 5-6 dan hari Rabu jam ke-1 dan 2 serta hari Rabu jam ke-3-4 sebagai waktu yang mungkin sedikit
tetapi mampu memacu semangat dan optimisme penulis untuk selalu ingin melihat
hasilnya. Jumlah siswa laki-laki kelas IX D adalah 17 dan perempuannya adalah
19 sehingga dengan jumlah total siswa sebanyak 36 ini, penulis tidak serta
merta puas dengan satu kali hasil belajar tetapi melalui dua try out, sehingga
hasil belajar diharapkan lebih memuaskan semua pihak baik bagi siswa, orang
tua, wali kelas dan khususnya penulis sebagai guru Bahasa Inggris. Kondisi 36 siswa-siswi di kelas IX D ini
sangat beragam dengan latar
belakang sosial-ekonomi siswa yang
mayoritas orang tuanya memiliki tingkat kesejahteraan menengah. Hanya 5 anak yang merupakan anak dari golongan ekonomi
keluarga menengah ke atas. Motivasi belajar yang variatif dimana banyak orang
tua yang menginginkan anaknya untuk bekerja setelah lulus sehingga mempengaruhi
keragaman kemampuan akademik. Lalu dengan merujuk pada situasi pembelajaran
sebelumnya dimana siswa masih belum seluruhnya mempunyai keaktifan dalam
memaknai proses pembelajaran di kelas sehingga mempengaruhi perilaku dalam
mengahadapi try out online.
2.
Pemilihan
dan pemanfaatan software dan hardware sebagai perangkat yang efisien dan
ekonomis atau terjangkau.
Perangkat
yang dimaksud disini adalah yang sering dan tak asing bagi guru untuk
difungsikan sebagai wahana dan alat memproses materi pembelajaran menjadi bahan
jadi yang siap tampil dan dapat di cari dan dioperasikan siswa pada mesin
telusur google kemudian menjadi data yang bisa dianalisis seberapa berhasilnya
suatu proses pembelajaran di kelas berbasis IT. Perangkat lunak dan keras itu
diantaranya adalah:
2.1 Perangkat keras (hardware) yang digunakan pada try out
online meliputi :
a.
Handphone Diharapkan bahwa untuk mempercepat kinerja
kita sebagai guru dan kinerja siswa, maka semua dituntut untuk mampu
mengoperasikan hand phone sesuai dengan kemampuan dasar dalam penguasaan
Microsoft word, excel dan PowerPoint sebagai modal utama untuk menjalankan misi
ini. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar 1.1 di halaman daftar
gambar.
b.
Kuota Intenet.
Diharapkan dalam mengoperasikan segala instruksi dalam tampilan aplikasi try
out, Hand Phone harus diisi dengan paket internet satu bulan terlebih dahulu
dengan pulsa Internet seharga Rp 50.000. Untuk lebih jelasnya contoh paketan bisa
dilihat gambar 1.2 di halaman daftar gambar.
c.
Google Mail atau email
sebagai syarat bagi guru untuk membuat free blog kita di Google Form serta
sebagai syarat untuk mendaftarkan dan mengunggah quiz di hostingan gratis
seperti di Microsoft office 365 yang telah dirancang sehingga bisa dikerjakan
oleh siswa secara online. Siswa tidak
menggunakan Email yang harus dipunyai oleh semua siswa sebagai persyaratan
siswa untuk login sebelum mengerjakan try out online tapi siswa cukup membuka
dengan Install applikasi Mobile exam untuk menscan Barcode yang telah disetting
guru. Nama blog yang dimiliki dan dipakai oleh penulis dalam mensematkan
tampilan atau HTML quiz adalah http://bit.ly/ Tampilan try out online bisa dilihat
pada gambar 1.3 di halaman daftar gambar.
2.2 Berikut adalah perangkat
lunak (software) yang disiapkan atau diinstalkan oleh guru dan siswa ke
dalam laptop atau komputernya sebelum try out online dilaksanakan. Dari sekian
software pembuat quiz, penulis merekomendasikan beberapa yang mudah untuk di
dapat dan familiar, diantaranya sebagai berikut:
a.
Google Drive
b.
Google Formulir
c.
Soal diseting di
google form supaya mampu menjalankan aplikasi try out online.
d.
Quiz Creator yang
sudah tidak asing lagi. (tampilan aplikasi quiz creator online bisa di lihat
pada gambar 1.4 dan tampilan quiz online pada gambar 1.3 di halaman gambar)
3.
Simulasi
try out online.
Simulasi try out sangat dibutuhkan baik oleh guru maupun siswa untuk mereview
jalannya try out sesungguhnya yang akan terjadi, sehingga ada beberapa langkah
persiapan yang akan diambil sehingga saat try out online berlangsung, persiapan
tadi mampu menutupi atau meminimlisir terjadinya kesalahan.
Simulasi terjadi dengan banyak pemakluman dan menuntut peran guru dan siswa untuk
lebih terbuka dalam berdiskusi dan tanya jawab di mana hal tersebut sangat
dilarang pada try out online sesungguhnya. Simulasi lebih mengarah kepada
pendalaman materi yang telah di adaptasi ke dalam bentuk dan format yang hampir
sama dengan aplikasi try out sesungguhnya. Agar pencapaian hasil dari Try Out
online lebih optimal maka diperlukan penjadwalan efektif simulasi try out
online yang bisa di lihat pada tabel 1.1 di halaman daftar tabel.
4.
Jadwal
efektif try out online secara berkelanjutan.
Untuk
jadwal efektif try out online juga dapat dilihat pada table 1.1 di halaman
daftar table.
5.
Tahap
Pengamatan dan Penilaian.
Tahap terakhir adalah melakukan
pengamatan terhadap jalannya proses simulasi dan try out online baik tahap 1
maupun tahap 2 dengan menggunakan dan mengisi cek list pada lembar pengamatan sikap dan menilai perolehan skor di
kolom jumlah betul, salah dan skor pada daftar nilai. (contoh daftar nilai
dilihat pada tabel penilaian 1.2 di halaman daftar table)
Hasil pengalaman yang telah dilakukan oleh penulis akan
dijelaskan dalam bab ini mencakup hasil tindakan, hasil pengamatan dan
penilaian seluruh proses dengan data baik berupa lembar penilaian dan
pengamatan, nilai dan analisis hasil belajar siswa melalui pengisian daftar
lembar penilian dengan memakai http//bit.ly dari try-out online 1 dan 2 yang
telah dibandingkan, maka ada beberapa hasil yang dicapai.
6.
Hasil
pengalaman tiap tahun
Pelaksanaan try-out online ini telah dilaksanakan oleh penulis
sejak tanggal 22 Juli sampai dengan 22 November 2019, penulis selalu mengadakan
berbagai evaluasi, telaah dan konsultasi ke berbagai pihak termasuk teman
sejawat, kepala sekolah untuk bisa memberikan masukan tentang try out online
sebagai bagian dan tindak lanjut kurikulum berbasis IT di sekolah. Penulis
terus mencoba melestarikan keberhasilan strategi ini untuk meningktakan hasil
belajar semester gasal dan meningkatkan hasil capaian UNBK serta menjelang
berlangsungnya jadwal pemantapan materi Ujian Nasional selama 2 atau 3 bulan
dengan 12 kali pertemuan untuk materi pemantapan dan 2 sampai 3 kali pertemuan
untuk simulasi dan try-out online. Proses tersebut dilakukan secara terus
menerus baik dari bab per bab (genre per genre) dengan selalu mengalokasikan
skill Writing dan reading section di setiap soal simulasi dan try-out online.
Hasil belajar siswa sangat luar biasa pada ranah kognitif, psikomotor dan
afektif.
7.
Hasil
tindakan yang terakhir
Pelaksanaan simulasi dan try out online pada 2 sampai 3
kali pertemuan dilaksanakan pada Bulan Oktober tanggal 22 Juli sampai 22
November 2019 (sesuai jadwal pada daftar tabel 1.1 di halaman daftar tabel).
Dengan alokasi waktu 2x45 menit untuk setiap pertemuannya.
8. Hasil Pengamatan dan Penilaian
Pada tahap ini, penulis melakukan pengamatan proses dengan
cara berkeliling ke tiap kelompok dan mengamati aktifitas belajar siswa.
Peneliti menggunakan form check list (√) untuk mengukur aktifitas siswa dalam
pembelajaran. Pengamatan proses ini terfokus pada indikator penilaian sikap.
Hasil pengamatan dan penilaian dapat dilihat pada tabel berikut.
NILAI PENGAMATAN SIKAP (PSIKOMOTOR DAN
AFEKTIF)
SISWA KELAS IX D PADA TRY OUT ONLINE
1.
Pembahasan
Menurut pengamatan penulis, karena teraplikasikannya media berupa
aplikasi try out online secara
efektif dan efisien
ternyata sangat menentukan terbentuknya kemandirian dan kepercayaan diri siswa
terhadap proses try out yang mengakomodir skill IT mereka.
Berdasarkan data yang diperoleh tersebut dapat juga dilihat sejauh mana try
out online yang dilakukan beberapa kali
mampu membangun mental jujur. Sedikit atau hampir tidak ada sama sekali siswa
yang meluangkan dan mencuri waktu untuk bersendau gurau dan melihat-lihat
pekerjaan siswa lain, karena yang terjadi sesungguhnya jauh dari apa yang
terjadi pada aktifitas paper based test dengan segala resiko seperti lembar
jawaban dan soal kurang atau rusak, sehingga dalam try out online tidak perlu
ada tambahan waktu. Faktor lainnya adalah karena pada aplikasi try out online
selalu ada tampilan timer berjalannya waktu (jam:menit:detik) sehingga pembelajaran
berjalan dengan disiplin, efektif. Kemudian tidak ada siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengoperasikan dan mengerjakan soal-soal dalam try out online
karena siswa merasa familiar dan fokus seperti halnya ketika mengunjungi
facebook dan browsing internet.
Keberhasilan di atas dapat di analisa dari data dari tahap simulasi dan try
out online 1 dan 2 dimana hampir semua siswa (98.38) mengindikasikan telah memiliki ketepatan
waktu sesuai atau sebelum waktu yang telah ditetapkan (2 X 40 menit), tidak
mencontek, tidak bersendau gurau dan tidak melihat pekerjaan teman lain
Selain itu indikasi
keberhasilan bisa dilihat dari sisi lainnya, yaitu; ketenangan mengerjakan pada setiap siswa dan ketidakpanikan siswa menghadapi semua butir soal. Walaupun nilai
tertinggi (100) diraih oleh siswa bernama Arya,Herlinda,Pramudya,Ulfatun dan
Shabrina, dan nilai terendah (35) diperoleh siswa bernama Raihan FaturohimNamun
secara umum rata-rata nilai semua siswa adalah 82 %. Sehingga dapat dijelaskan
bahwa Try Out Online benar-benar
mampu membangun kepercayaan diri, mental jujur dan sangat berperan
dalam kesiapan kelas IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tim Power Brain Indonesia dalam situsnya menyatakan bahwa secara ilmiah
diketahui bahwa dalam hal penyerapan informasi, manusia itu dibagi menjadi 3
bagian; manusia visual, yang mana ia akan secara optimal menyerap informasi
yang dibacanya/ dilihatnya; manusia auditorik, di mana informasi yang masuk melalui
apa yang didengarnya akan diserap secara optimal; dan manusia kinestetik, di
mana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus
diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain
tersebut melakukan hal tadi (http://www.medikaholistik.com).
Senada dengan hal tersebut di atas dan berdasarkan beberapa temuan dalam
proses try out online, ternyata bisa disimpulkan bahwa try out online
memberikan pemecahan masalah terhadap persoalan-persoalan yang selama ini
terjadi pada paper based test pada umumnya seperti isu bocornya soal,
pemborosan kertas. Hasil try out online membawa perubahan dan perbedaan pada
pencapaian hasil belajar yang luar biasa berupa nilai kognitif, psikomotor dan
afektif serta membawa perubahan tingkah laku, karakter dan mental jujur,
percaya diri dan kemandirian karena berlakunya pembatasan dan kedisiplinan
waktu, serta sebagai momentum membiasakan dengan melakukan penilaian secara
online sehingga siswa mampu menyesuaikan dengan sebuah Ujian Nasional Online
secara ekonomis dan efisien.
B.
Saran.
Beberapa temuan yang masih perlu tindak lanjut dan membutuhkan efisiensi
yang mendalam, yaitu intensitas penggunaan Hand phone sesudah dan sebelum
pelaksanaan try out.
Namun demikian sepanjang masih dalam kontrol dan pengendalian pihak sekolah
pemakaian HP yang lebih efisien dan berfaedah untuk seluruh siswa di pelosok
Indonesia terutama di sektor pendidikan. Semoga dan terima kasih.
Daftar Pustaka
Azhar Arsyad, M. A., Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003
Bobby De Porter & Mike Hemacki, dkk. 2000. Quantum Learning. Kaifa. Bandung.
Junaidi, Modul Pengembangan ICT (Information Communication Technology,
Direktorat
Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta, 2011.
Munir,
Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta,
Bandung, 2009.
Munir.
Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta, Bandung, 2008.
Panitia
Sertifikasi Guru LPTK Rayon UNESA, Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
(PLPG) Kelompok Guru Bahasa Inggris, (Semarang, 2013)
S.P.Hariningsih,
Teknologi Informasi, 2005, Penerbit Graha Ilmu.
Wijaya kusuma, Kompasiana
: Try Out UN diakses dari www.try out UN.htm pada
04 September 2014.
Komentar
Posting Komentar