Mengenal Best Practice

BEST PRACTICE GURU

 

EFEKTIFITAS TRY OUT ONLINE

 UNTUK MEMBANGUN KEMANDIRIAN MENTAL  

DALAM MENGHADAPI UN BAHASA INGGRIS

 SISWA KELAS IX/D  SMPN 42 SEMARANG

TAHUN 2019


 BAB I
 PENDAHULUAN

 

A.            Latar Belakang Masalah

Ketika seorang guru menanamkan kepada murid-muridnya untuk selalu menerima satu jawaban benar dari suatu permasalahan, maka mereka tidak akan siap menerima perbedaan. Mereka cenderung akan bersikap tidak berani tampil beda. Padahal ketika terjun ke masyarakat, permasalahan-permasalahan seperti ini akan mengemuka. Dalam masyarakat yang heterogen, seorang yang tidak memiliki karakter yang mantap akan terombang-ambing. Mereka akan cenderung ikut-ikutan dan tidak memiliki pendirian. Hal itulah salah satu yang terjadi ketika siswa mengerjakan soal Ujian Nasional. Doktrin bahwa ujian hanya menerima satu jawaban yang benar pada pilihan ganda agaknya kontradiktif dengan makna obyektifitas ujian itu sendiri dan membawa dampak yang cukup signifikan terhadap pola pikir siswa dan guru. Padahal kalau kita bisa menanamkan kebiasaan tampil beda dan berpikir kritis, kita berharap pada gilirannya nanti karakter itu mampu mendorong siswa tidak hanya untuk tampil beda tetapi juga berani menerima kritik dan perbedaan. Untuk menanamkan karakter tersebut, Guru harus banyak membaca dan mengikuti perkembangan kekinian. Selebihnya, mereka harus mampu manjadi model bagi murid-muridnya sebagai pribadi yang kritis dan berkarakter kuat di tengah-tengah pesatnya arus informasi dan teknologi komunikasi sesuai era globalisasi. Mau tidak mau adalah biarlah guru dan siswa terlibat dalam wahana pembelajaran berbasis IT dengan kontrol kuat untuk mencapai paling sedikit tiga tujuan penting: prestasi akademis, pembangunan karakter, dan pengembangan keterampilan sosial. Prestasi akademis lestari tahunan pada suatu sekolah dengan mudah bisa diamati dari tingkat keberhasilan Proses dan hasil Ujian Nasional sesuai dengan apa yang diamanatkan pada SKL. Sebagaimana kita ketahui bahwa agenda tahunan Ujian Nasional telah membuat guru senantiasa menyiapkan banyak hal seperti pendekatan psikologis dan religius kepada siswanya agar siswa memiliki kesiapan mental. Persiapan mental dengan cara penambahan materi, pendalaman, paper-based try out secara terus menerus akan membuat siswa cepat bosan, jenuh, dan bahkan tertekan. Di sisi lain faktor kiatnya lembaga bimbingan ternyata ikut menentukan pola belajar siswa menjadi dependen. Faktor kejiwaan siswa yang tertekan menjadikannya begitu rentan terpengaruh dengan informasi bocoran soal UN.

Oleh karenanya, banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk bisa merubah paradigma pendidikan di atas. Agar dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, maka proses pembelajaran dalam rangka melaksanakan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan oleh guru kepada siswa harus menjadi suatu kegiatan yang bermutu dan berkarakter sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu ingin merubah perilaku, intelektual dan moral maupun sosial agar bisa mandiri dalam kehidupan di masyarakat. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang diatur oleh guru, meliputi: tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Disinilah, perlunya peran media sebagai wahana untuk menunjang efektifitas dan efisiensi evaluasi atau alat ukur yang akan diterapkan oleh guru agar penilaian dan hasil belajar bisa lebih efektif dan efisien.

Merujuk pada latar belakang di atas, pada kesempatan ini sudilah kiranya bagi kami, penulis yang notabene adalah pengajar di SMP Negeri 42 Semarang untuk berbagi pengalaman terbaiknya berupa karya tulis dan presentasi ilmiah dengan judul, “Efektifitas Try Out Online Untuk Membangun Kemandirian Mental Dalam Menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris Siswa Kelas IX/D SMP Negeri 42 Semarang”.

 

B.                B Perumusan  Masalah.

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan baik bagi guru dan terutama bagi siswa, maka dirumuskanlah tiga permasalahan dalam tulisan ini, yaitu diantaranya sebagai berikut:

1.                  Apakah Try Out Online efektif mampu membangun kepercayaan diri siswa kelas IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris?

2.                  Apakah Try Out Online efektif mampu membangun mental jujur siswa kelas IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris?

3.                  Seberapa jauh efektifitas Try Out Online dalam peningkatan nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris?

C. .             C  Tujuan

  Oleh karena itu dalam best practice kali ini, tujuan ditulisnya karya ilmiah yang berjudul “Efektifitas Try Out Online Untuk Membangun Kemandirian Mental Dalam Menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris SISWA KELAS IX D DI SMP NEGERI 42 SMEARANG” ini bertujuan untuk:

1.              Untuk mengetahui apakah Try Out Online benar-benar mampu membangun kepercayaan diri SISWA KELAS IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris.

2.              Untuk mengetahui apakah Try Out Online benar-benar mampu membangun mental jujur SISWA KELAS IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris.

3.              Seberapa jauh peran Try Out Online dalam peningkatan nilai Ujian Nasional Bahasa Inggris.

 

D.             Manfaat

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat ini. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Banyaknya ragam strategi dan pendekatan pembelajaran yang ada selama ini belum adaptive dengan keadaan zaman sekarang sehingga hendaknya media dan alat ukur dalam mengevaluasi juga dituntut lebih inovatif dan lestari. Seperti instumen berupa Try out online yang telah dikembangkan penulis ini ternyata dengan mudah dapat diaplikasikan oleh semua guru di semua dan jenjang sekolah di semua mata pelajaran. Try out online ternyata telah memberi manfaat yang banyak terutama bagi siswa dan guru seperti:

1.              mampu menciptakan suasana ujian yang menyenangkan.

2.              mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dan

3.              mencapai taraf ketuntasan belajar berupa nilai di atas KKM.

 

 

 

BAB. II

KAJIAN TEORI

A.      Pengertian Try Out Online

Try out online adalah tahapan gladi bersih menjelang pelaksanaan UN yang sesungguhnya dengan menggunakan piranti komputer atau smartphone. Kegiatan tes uji coba kemampuan peserta didik atau yang lebih dikenal dengan istilah try out online diselenggarakan oleh tim Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Ujian try out online pada hakikatnya merupakan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan sebelum menghadapi ujian nasional (UN).

Try out digunakan untuk menguji kesiapan siswa dalam menghadapi UN. Hasil try out online dapat digunakan siswa untuk mengetahui materi apa yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai. Dari hasil tersebut diharapkan siswa mampu mengejar ketertinggalan terhadap materi yang belum dikuasai.

Soal tryout online diambil dari materi kelas 7, 8, dan 9. Namun persentasenya berbeda, yaitu: untuk materi kelas 7 hanya diambil sebanyak 20 %, kelas 8 sebanyak 30 %, dan dari kelas 9 diambil sebanyak 50 % (yang sudah terangkum dalam “SKL”). Meski penyusunan soal diambil dari materi pelajaran kelas VII sampai dengan IX , tidak menutup kemungkinan ada hal-hal baru yang belum pernah diajarkan oleh guru. Oleh karena itu perlu dilaksanakan try out online tahapan berikutnya. (Wijaya kusuma, Kompasiana : Try Out UN diakses dari www.try out UN.htm pada 04 September 2014.)

 

B.       Pengertian Kemandirian Mental

      Kemandirian merupakan isu psikososial yang muncul secara terus menerus dalam seluruh siklus kehidupan individu (Steinberg, 2002). Isu ini muncul di setiap situasi yang menuntut individu untuk mengandalkan dan bergantung kepada dirinya sendiri,  seperti di saat baru memasuki perguruan tinggi di luar kota, diterima bekerja  di suatu perusahaan, memiliki pasangan, ataupun sedang memiliki masalah dengan teman. Kemandirian yang dimiliki individu akan membantunya siap menghadapi  setiap situasi dan persoalan yang ada.

 

 

 

 

 

Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan dan mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya serta untuk menjalin  hubungan yang suportif dengan orang lain (Steinberg, 2002).  Menurut  Shaffer  (2002), kemandirian sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dan menjadikan dirinya sumber kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada orang lain. Beberapa ahli menyatakan bahwa untuk mencapai kemandirian berarti membebaskan diri dari ikatan orang tua agar dapat mengembangkan identitas dirinya.

 

      Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat  disimpulkan  bahwa  kemandirian adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan  sendiri dan untuk bertanggung jawab atas tindakan tersebut, kemampuan untuk membuat keputusan dan mengatur hidupnya sendiri tanpa ketergantungan berlebihan dengan orang tua, serta kemampuan untuk tetap menjaga hubungan yang suportif  dengan orang lain.

C.      HUBUNGAN TRY OUT ONLINE TERHADAP KEMANDIRIAN MENTAL SISWA MENGHADAPI UN

               Secara sederhana, try out online adalah bentuk ujian sebagai uji coba yang diberikan pada siswa dengan memanfaatkan komputer atau smartphone . Soal try out disusun oleh pihak dinas pendidikan berdasarkan skl dan kisi-kisi ujian nasional. Namun demikian, soal-soal ujian TO tidak dapat dipastikan apakah sama atau tidak dengan soal-soal ujian nasional yang akan dihadapi siswa.

               Try out ujian nasional yang diberikan kepada siswa sangat penting artinya bagi semua pihak yang terkait dengan ujian nasional. Bermanfaat untuk siswa sendiri, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah maupun orang tua siswa. Tujuannya untuk mempersipakan UN dengan baik agar diperoleh hasil yang optimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

 

A.            Hambatan yang dihadapi.

Penulis selalu mengadakan evaluasi dan analisis terhadap setiap kreativitas pembelajaran di kelas. Penulis menemukan bahwa untuk penerapan pembelajaran dan test online yang telah dilakukan beberapa kali, ternyata ada satu atau dua aktifitas yang mengalami hambatan kinerja baik secara kebetulan maupun yang direncanakan. Hambatan-hambatan utama itu adalah:

1.              Tidak sedikit waktu diluar kelas yang dibutuhkan seorang guru agar segala persiapan sebelum diberlakukanya jadwal try out online di dalam kelas.

2.              Tidak semua siswa memiliki Hand Phone.

3.              Sebagian Siswa tidak memiliki Kuota internet.

4.              Keterampilan IT yang tidak merata pada setiap siswa menyebabkan kesalahan klik atau tidak mengindahkan prosedur pengoperasian secara benar sehingga banyak terjadi pengulangan dari awal.

B.             Pemecahan Masalah

Terdapat tiga macam modalitas belajar yang digunakan oleh seseorang dalam pembelajaran, yaitu pemrosesan informasi, dan komunikasi (DePorter, dkk, 2000) sehingga hambatan-hambatan yang tersebut di atas dapat diminimalisir maka efektifitas try out online harus mengakomodir beberapa kebutuhan guru dan siswa, yaitu :

1.              Rancangan atau setting waktu, peserta dan tempat try out online.

Rancangan Try-Out yang meliputi tempat, waktu atau jadwal, jumlah siswa serta kondisi atau latar belakang siswa di kelas itu, menyesuaikan dengan isi dari SK mengajar semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ini yaitu bahwa penulis adalah guru yang diberi amanat untuk mengajar di kelas IX D-F. Maka dipilihlah KELAS IX D-F di SMP Negeri 42 Semarang sebagai sampel tempat berlangsungnya Try out 1, dan 2 secara online. KBM Semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 telah dimulai sejak pertengahan bulan Juli, dipilhlah tanggal 22 Juli sampai 22 November 2019 pada jam-jam mengajar di kelas IX D-F yaitu hari Senin jam 5-6 dan hari Rabu  jam ke-1 dan 2 serta hari Rabu  jam ke-3-4 sebagai waktu yang mungkin sedikit tetapi mampu memacu semangat dan optimisme penulis untuk selalu ingin melihat hasilnya. Jumlah siswa laki-laki kelas IX D adalah 17 dan perempuannya adalah 19 sehingga dengan jumlah total siswa sebanyak 36 ini, penulis tidak serta merta puas dengan satu kali hasil belajar tetapi melalui dua try out, sehingga hasil belajar diharapkan lebih memuaskan semua pihak baik bagi siswa, orang tua, wali kelas dan khususnya penulis sebagai guru Bahasa Inggris.  Kondisi 36 siswa-siswi di kelas IX D ini sangat beragam dengan latar belakang sosial-ekonomi siswa yang mayoritas orang tuanya memiliki tingkat kesejahteraan menengah. Hanya 5 anak yang merupakan anak dari golongan ekonomi keluarga menengah ke atas. Motivasi belajar yang variatif dimana banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk bekerja setelah lulus sehingga mempengaruhi keragaman kemampuan akademik. Lalu dengan merujuk pada situasi pembelajaran sebelumnya dimana siswa masih belum seluruhnya mempunyai keaktifan dalam memaknai proses pembelajaran di kelas sehingga mempengaruhi perilaku dalam mengahadapi try out online. 

 

2.              Pemilihan dan pemanfaatan software dan hardware sebagai perangkat yang efisien dan ekonomis atau terjangkau.

Perangkat yang dimaksud disini adalah yang sering dan tak asing bagi guru untuk difungsikan sebagai wahana dan alat memproses materi pembelajaran menjadi bahan jadi yang siap tampil dan dapat di cari dan dioperasikan siswa pada mesin telusur google kemudian menjadi data yang bisa dianalisis seberapa berhasilnya suatu proses pembelajaran di kelas berbasis IT. Perangkat lunak dan keras itu diantaranya adalah:

2.1       Perangkat keras (hardware) yang digunakan pada try out online meliputi :

a.             Handphone   Diharapkan bahwa untuk mempercepat kinerja kita sebagai guru dan kinerja siswa, maka semua dituntut untuk mampu mengoperasikan hand phone sesuai dengan kemampuan dasar dalam penguasaan Microsoft word, excel dan PowerPoint sebagai modal utama untuk menjalankan misi ini. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar 1.1 di halaman daftar gambar. 

b.             Kuota Intenet. Diharapkan dalam mengoperasikan segala instruksi dalam tampilan aplikasi try out, Hand Phone harus diisi dengan paket internet satu bulan terlebih dahulu dengan pulsa Internet seharga Rp 50.000. Untuk lebih jelasnya contoh paketan bisa dilihat gambar 1.2 di halaman daftar gambar. 

c.       Google Mail atau email sebagai syarat bagi guru untuk membuat free blog kita di Google Form serta sebagai syarat untuk mendaftarkan dan mengunggah quiz di hostingan gratis seperti di Microsoft office 365 yang telah dirancang sehingga bisa dikerjakan oleh siswa secara online.  Siswa tidak menggunakan Email yang harus dipunyai oleh semua siswa sebagai persyaratan siswa untuk login sebelum mengerjakan try out online tapi siswa cukup membuka dengan Install applikasi Mobile exam untuk menscan Barcode yang telah disetting guru. Nama blog yang dimiliki dan dipakai oleh penulis dalam mensematkan tampilan atau HTML quiz adalah  http://bit.ly/ Tampilan try out online bisa dilihat pada gambar 1.3 di halaman daftar gambar.

 

2.2     Berikut adalah perangkat lunak (software) yang disiapkan atau diinstalkan oleh guru dan siswa ke dalam laptop atau komputernya sebelum try out online dilaksanakan. Dari sekian software pembuat quiz, penulis merekomendasikan beberapa yang mudah untuk di dapat dan familiar, diantaranya sebagai berikut:

a.                 Google Drive

b.                 Google Formulir

c.                 Soal diseting di google form supaya mampu menjalankan aplikasi try out online.

d.                Quiz Creator yang sudah tidak asing lagi. (tampilan aplikasi quiz creator online bisa di lihat pada gambar 1.4 dan tampilan quiz online pada gambar 1.3 di halaman gambar)

3.              Simulasi try out online.

Simulasi try out sangat dibutuhkan baik oleh guru maupun siswa untuk mereview jalannya try out sesungguhnya yang akan terjadi, sehingga ada beberapa langkah persiapan yang akan diambil sehingga saat try out online berlangsung, persiapan tadi mampu menutupi atau meminimlisir terjadinya kesalahan.

Simulasi terjadi dengan banyak pemakluman dan menuntut peran guru dan siswa untuk lebih terbuka dalam berdiskusi dan tanya jawab di mana hal tersebut sangat dilarang pada try out online sesungguhnya. Simulasi lebih mengarah kepada pendalaman materi yang telah di adaptasi ke dalam bentuk dan format yang hampir sama dengan aplikasi try out sesungguhnya. Agar pencapaian hasil dari Try Out online lebih optimal maka diperlukan penjadwalan efektif simulasi try out online yang bisa di lihat pada tabel 1.1 di halaman daftar tabel.

 

4.              Jadwal efektif try out online secara berkelanjutan.

Untuk jadwal efektif try out online juga dapat dilihat pada table 1.1 di halaman daftar table.

 

5.              Tahap Pengamatan dan Penilaian.

Tahap terakhir adalah melakukan pengamatan terhadap jalannya proses simulasi dan try out online baik tahap 1 maupun tahap 2 dengan menggunakan dan mengisi cek list pada lembar pengamatan sikap dan menilai perolehan skor di kolom jumlah betul, salah dan skor pada daftar nilai. (contoh daftar nilai dilihat pada tabel penilaian 1.2 di  halaman daftar table)

 

Hasil pengalaman yang telah dilakukan oleh penulis akan dijelaskan dalam bab ini mencakup hasil tindakan, hasil pengamatan dan penilaian seluruh proses dengan data baik berupa lembar penilaian dan pengamatan, nilai dan analisis hasil belajar siswa melalui pengisian daftar lembar penilian dengan memakai http//bit.ly dari try-out online 1 dan 2 yang telah dibandingkan, maka ada beberapa hasil yang dicapai.

                                                                                                                                               

6.             Hasil pengalaman tiap tahun

Pelaksanaan try-out online ini telah dilaksanakan oleh penulis sejak tanggal 22 Juli sampai dengan 22 November 2019, penulis selalu mengadakan berbagai evaluasi, telaah dan konsultasi ke berbagai pihak termasuk teman sejawat, kepala sekolah untuk bisa memberikan masukan tentang try out online sebagai bagian dan tindak lanjut kurikulum berbasis IT di sekolah. Penulis terus mencoba melestarikan keberhasilan strategi ini untuk meningktakan hasil belajar semester gasal dan meningkatkan hasil capaian UNBK serta menjelang berlangsungnya jadwal pemantapan materi Ujian Nasional selama 2 atau 3 bulan dengan 12 kali pertemuan untuk materi pemantapan dan 2 sampai 3 kali pertemuan untuk simulasi dan try-out online. Proses tersebut dilakukan secara terus menerus baik dari bab per bab (genre per genre) dengan selalu mengalokasikan skill Writing dan reading section di setiap soal simulasi dan try-out online. Hasil belajar siswa sangat luar biasa pada ranah kognitif, psikomotor dan afektif.

 

7.                  Hasil tindakan yang terakhir

Pelaksanaan simulasi dan try out online pada 2 sampai 3 kali pertemuan dilaksanakan pada Bulan Oktober tanggal 22 Juli sampai 22 November 2019 (sesuai jadwal pada daftar tabel 1.1 di halaman daftar tabel). Dengan alokasi waktu 2x45 menit untuk setiap pertemuannya.

8.   Hasil Pengamatan dan Penilaian

Pada tahap ini, penulis melakukan pengamatan proses dengan cara berkeliling ke tiap kelompok dan mengamati aktifitas belajar siswa. Peneliti menggunakan form check list (√) untuk mengukur aktifitas siswa dalam pembelajaran. Pengamatan proses ini terfokus pada indikator penilaian sikap. Hasil pengamatan dan penilaian dapat dilihat pada tabel berikut.

NILAI PENGAMATAN SIKAP (PSIKOMOTOR DAN AFEKTIF)

SISWA KELAS IX D PADA TRY OUT ONLINE

1.    Pembahasan

Menurut pengamatan penulis, karena teraplikasikannya media berupa aplikasi try out online secara efektif dan efisien ternyata sangat menentukan terbentuknya kemandirian dan kepercayaan diri siswa terhadap proses try out yang mengakomodir skill IT mereka.

Berdasarkan data yang diperoleh tersebut dapat juga dilihat sejauh mana try out  online yang dilakukan beberapa kali mampu membangun mental jujur. Sedikit atau hampir tidak ada sama sekali siswa yang meluangkan dan mencuri waktu untuk bersendau gurau dan melihat-lihat pekerjaan siswa lain, karena yang terjadi sesungguhnya jauh dari apa yang terjadi pada aktifitas paper based test dengan segala resiko seperti lembar jawaban dan soal kurang atau rusak, sehingga dalam try out online tidak perlu ada tambahan waktu. Faktor lainnya adalah karena pada aplikasi try out online selalu ada tampilan timer berjalannya waktu (jam:menit:detik) sehingga pembelajaran berjalan dengan disiplin, efektif. Kemudian tidak ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengoperasikan dan mengerjakan soal-soal dalam try out online karena siswa merasa familiar dan fokus seperti halnya ketika mengunjungi facebook dan browsing internet.

Keberhasilan di atas dapat di analisa dari data dari tahap simulasi dan try out online 1 dan 2 dimana hampir semua siswa (98.38) mengindikasikan telah memiliki ketepatan waktu sesuai atau sebelum waktu yang telah ditetapkan (2 X 40 menit), tidak mencontek, tidak bersendau gurau dan tidak melihat pekerjaan teman lain

            Selain itu indikasi keberhasilan bisa dilihat dari sisi lainnya, yaitu; ketenangan mengerjakan pada setiap siswa dan ketidakpanikan siswa menghadapi semua butir soal. Walaupun nilai tertinggi (100) diraih oleh siswa bernama Arya,Herlinda,Pramudya,Ulfatun dan Shabrina, dan nilai terendah (35) diperoleh siswa bernama Raihan FaturohimNamun secara umum rata-rata nilai semua siswa adalah 82 %. Sehingga dapat dijelaskan bahwa Try Out Online benar-benar mampu membangun kepercayaan diri, mental jujur dan sangat berperan dalam kesiapan kelas IX D dalam menghadapi Ujian Nasional Bahasa Inggris.

 

 

 

 

BAB IV

 PENUTUP

 

A.                 Kesimpulan

Tim Power Brain Indonesia dalam situsnya menyatakan bahwa secara ilmiah diketahui bahwa dalam hal penyerapan informasi, manusia itu dibagi menjadi 3 bagian; manusia visual, yang mana ia akan secara optimal menyerap informasi yang dibacanya/ dilihatnya; manusia auditorik, di mana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya akan diserap secara optimal; dan manusia kinestetik, di mana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain tersebut melakukan hal tadi (http://www.medikaholistik.com).

Senada dengan hal tersebut di atas dan berdasarkan beberapa temuan dalam proses try out online, ternyata bisa disimpulkan bahwa try out online memberikan pemecahan masalah terhadap persoalan-persoalan yang selama ini terjadi pada paper based test pada umumnya seperti isu bocornya soal, pemborosan kertas. Hasil try out online membawa perubahan dan perbedaan pada pencapaian hasil belajar yang luar biasa berupa nilai kognitif, psikomotor dan afektif serta membawa perubahan tingkah laku, karakter dan mental jujur, percaya diri dan kemandirian karena berlakunya pembatasan dan kedisiplinan waktu, serta sebagai momentum membiasakan dengan melakukan penilaian secara online sehingga siswa mampu menyesuaikan dengan sebuah Ujian Nasional Online secara ekonomis dan efisien.

 

B.                 Saran.

Beberapa temuan yang masih perlu tindak lanjut dan membutuhkan efisiensi yang mendalam, yaitu intensitas penggunaan Hand phone sesudah dan sebelum pelaksanaan try out.

Namun demikian sepanjang masih dalam kontrol dan pengendalian pihak sekolah pemakaian HP yang lebih efisien dan berfaedah untuk seluruh siswa di pelosok Indonesia terutama di sektor pendidikan. Semoga dan terima kasih.

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Azhar Arsyad, M. A., Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003

Bobby De Porter & Mike Hemacki, dkk. 2000. Quantum Learning. Kaifa. Bandung.

http://www.medikaholistik.com

Junaidi, Modul Pengembangan ICT (Information Communication Technology, Direktorat

Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta, 2011.

Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung, 2009.

Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta, Bandung, 2008.

Panitia Sertifikasi Guru LPTK Rayon UNESA, Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kelompok Guru Bahasa Inggris, (Semarang, 2013)

S.P.Hariningsih, Teknologi Informasi, 2005, Penerbit Graha Ilmu.


Wijaya kusuma, Kompasiana : Try Out UN diakses dari www.try out UN.htm pada 04 September 2014.

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini